Pernahkah kalian merasa rajin berdoa meminta sesuatu pada Tuhan, tapi doa kita tidak kunjung terkabul? Pernahkah merasa sebulan berdoa, menunggu, masih belum terkabul. Berdoa lagi, menunggu 3 bulan, belum juga terkabul. Bahkan hingga menunggu satu tahun belum juga terkabul?
Anehnya, di sisi lain, ada orang yang biasa saja, tidak istimewa, bahkan berdoa pun jarang, tapi apa yang orang itu minta dalam doa, semuanya terpenuhi. Padahal, orang itu kelakuannya tidak beres, suka menipu, berbohong, dan lain sebagainya. Namun, apa yang dia minta dalam doa selalu terkabulkan.
Kadang ini membuat kita putus asa. Karena saat kita taat, setia, dan sering berdoaa, tapi rasanya kok sulit terkabul. Berbeda dengan mereka yang bandel dan benggal, tidak taat dan setia, tapi sekali berdoa langsung terkabul.
Mengapa oh mengapa?
Jadi begini, bayangkan kita sedang duduk di sebuah warung makan, nah tidak lama kemudian datanglah pengamen. Tampilannya urakan. Main musiknya amburadul. Suaranya fals.
Bagaimana reaksi kita?
Kebanyakan dari kita akan bereaksi dengan segera memberi uang, tahan tahan melihat dan mendengarkan suara falsnya lama-lama di situ, kan?
Berbeda jika pengamen yang datang itu rapi, main musiknya enak, suaranya merdu merayu, dan membawakan lagu-lagu kesukaan kita.
Bagaimana reaksi kita?
Pastinya kita akan menikmati apa yang dibawakan pengamen itu, membiarkannya bernyanyi sampai selesai, lama pun tidak masalah, dan kalau perlu kita suruh bernyanyi lagi.
Kalau pengamennya seperti itu, sampai sealbum pun kita rela mendengarkan, dan mau membayar dengan jumlah yang besar, mungkin sepuluh, dua puluh, atau bahkan seratus ribu. Kalau yang pengamen urakan tadi, paling cuma lima ratus rupiah atau paling banter selembar uang dua ribu rupiah.
Mungkin begitu pula cara Tuhan melihat kita yang taat dan setia menghadap-Nya. Tuhan betah dan suka mendengarkan doa kita dan melihat kita berdoa. Tuhan tersenyum dan bahkan tertawa melihat kita yang punya tekad kuat untuk berdoa, walaupun sambil terkantuk-kantuk.
Tuhan sepertinya ingin sering bertemu dengan kita dalam waktu yang lama lewat doa. Bagi Tuhan, sebenarnya hal yang mudah untuk memberikan apa yang kita mau. Namun, Dia ingin menahan kita lebih lama, agar lebih intim bermesraan dengan Tuhan. Lalu kemudian di penghujung nanti, apa yang kita dapatkan jauh lebih besar dan indah dari apa yang kita minta dalam doa, pada waktu-Nya.
Coba bayangkan, kalau doa kita cepat dikabulkan, apa kita akan bakal tetap dekat, intim, dan bermesraan dengan Tuhan dalam doa, dalam setiap nafas kita?
Mari saling mengingatkan supaya kita selalu percaya di setiap keraguan dan di setiap ketergesa-gesaan ada kesabaran di dalam doa.
Semoga ini menemani kita dalam keraguan akan doa yang belum terkabulkan. Aamiin :')
Buku "Sejenak Hening" by Adjie Silarus
0 komentar:
Posting Komentar